Jumat, 02 Desember 2011

Sudoku Bisa Bikin Ketagihan


Sudoku, siapa sich yang nggak kenal puzzle yang satu ini ? Permainan asal Jepang ini bisa dibilang cukup menghebohkan selama akhir-akhir ini. Terutama di Jepang, semua orang suka permainan ini. Dari orang biasa, artis sampai politisi pun mencoba, bahkan nggak jarang yang ketagihan permainan ini.
Tapi bisa jadi diantara kita ada yang belum kenal sama permainan ini. Mungkin juga ada yang pernah tau tapi nggak pernah mau mencoba karena menganggap permainan ini “ matematika banget “. Pandangan ini jelas keliru. Kamu nggak perlu jadi pakar matematika untuk menyelesaikan Sudoku ini, bahkan untuk ngerjain di tingkat yang paling sulit.
Apa sih sebenarnya Sudoku ? Permainan ini berbentuk bujur sangkar yang terdiri dari 81 bujur sangkar kecil, atau bisa kita namakan “sel”. Jika dilihat dari jumlah baris dan kolom maka ada 9 baris dan 9 kolom. Sudoku juga bisa dibagi menjadi 9 kotak yang terdiri dari 3x3 sel. Kotak berukuran 3x3 sel ini mari kita kasih nama “box”. Semua sel yang ada dalam Sudoku ini harus diisi dengan angka 1 sampai 9.
Tentu saja kita nggak bisa asal ngisi angka sembarangan. Ada beberapa aturan yang harus kamu patuhi untuk bermain ini. Asal tau aja bahwa justru dengan aturan inilah Sudoku menjadi suatu permainan yang menarik. Kamu mungkin bisa belajar aturan ini hanya dalam waktu 5 menit, tapi kamu pasti perlu waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.



Aturan Main Sudoku

Sudoku bukanlah permainan yang bisa diselesaikan dengan “menebak”. Menebak bisa jadi awalnya terlihat benar, namun sangat munkin semua tebakanmu itu salah dan baru kamu sadari ketika permainan nggak bisa kamu selesaikan. Dan jika kamu mengawali permainan ini dengan asal menebak, kamu harus siap menghapus semua tebakanmu itu. Yang pasti kamu wajib menguasai aturan-aturan berikut ini.

1.   Aturan Baris
Setiap 1 baris terdiri dari 9 sel yang harus diisi angka dari 1 sampai 9. Setiap angka : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 hanya boleh ditulis 1 kali dalam setiap barisnya
2.   Aturan Kolom
Setiap 1 kolom terdiri dari 9 sel yang harus diisi angka dari 1 sampai 9. Setiap angka : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 hanya boleh ditulis 1 kali dalam setiap kolomnya
3.   Aturan Box
Setiap 1 box terdiri dari 9 sel yang harus diisi angka dari 1 sampai 9. Setiap angka : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 hanya boleh ditulis 1 kali dalam setiap boxnya.
My Experience About Love

Awan kelabu tergiring bebas di atas langit pagi itu dan matahari tampaknya sudah mulai mengintip dari jendela kamarku. Sinarnya yang menyilaukan membuatku terbangun dari tidur panjangku semalam. Aku menggeliat di atas kasur kesayanganku lalu aku melangkah dengan gusar ke kamar mandi untuk segera mandi dan berangkat ke sekolah. Setelah aku bersiap-siap, aku duduk-duduk dulu di sofa ruang tamu menunggu masakan yang masih dimasak ibu untuk sarapanku sambil membaca majalah. Tidak lama kemudian…
“ Sayang sarapannya sudah siap,” seru ibuku dari dapur.
“ Yach bu aku kesana,” jawabku sambil berlari menuju dapur.
Setelah sarapan, aku mulai berangkat ke sekolah tidak lupa aku juga berpamitan pada kedua orang tuaku. Hari ini tepatnya hari Senin dan pada hari ini juga merupakan hari pertamaku kelas  XI. Sesampai di gerbang sekolah aku bertemu dengan seorang temanku yang bernama Firman. Firman merupakan teman sekelasku pada waktu aku kelas X dan dia itu anak yang paling pendiam di kelas, selain itu dia juga cukup ramah dan baik padaku. Lalu kami berdua segera ke aula untuk melihat pembagian kelas yang baru. Setelah aku tahu kelasku, aku tanya temanku soal kelasnya
“ Man, kamu  kelas XI apa ?” tanyaku pada firman
“ Aku kelas XI IPA 1, kamu sendiri kelas XI apa ?” jawabnya
“ Aku kelas 9XI IPA 4, ya sudah aku masuk ke kelas dulu yach Man ?” kataku lagi
“ Yach, aku juga mau masuk ke kelasku kok !!” jawabnya lagi
Setelah itu kami berpisah. Tidak lama setelah aku masuk ke dalam kelas yang baruku itu, bel masuk pun berbunyi. Setelah itu, masuklah seorang guru yang bagiku cukup sabar, yaitu Bu Rahma. Beliau adalah seorang guru Bahasa Inggris. Beliau menjelaskan bahwa beliau adalah wali kelasku yang baru. Setelah itu Bu Rahma mengabsen kami satu per satu.
Saat Bu Rahma mengabsen kami, aku mendengar Bu Rahma memanggil seorang anak yang bernama “Dyandra Dyah Fidelita”. Saat itu juga jantungku berdebar-debar dan hampir copot. Lalu aku segera memalingkan mukaku ke arah anak yang dipanggil guruku itu, dan ternyata firasatku benar, dia adalah anak yang kucintai dan kusayangi selama ini. Bagiku dia adalah seorang anak yang selalu bisa memberi semangat dalam hidupku. Sejak kelas X, aku sudah menyukai dia, tapi mungkin aku hanya bisa memimpikan dia di dalam lelap tidurku. Aku benar-benar bahagia sekaligus tidak menyangka aku bisa satu kelas dengan dia. Lama-lama kami berdua menjadi teman, dari teman curhat, menjadi teman yang dekat sekali. Tanpa kusadari rasa sukaku terhadap dia semakin lama semakin bertambah. Tetapi aku tidak pernah berharap banyak padanya.
Suatu hari, saat jam istirahat aku mengajak dia pergi ke perpustakaan sekolah. Di tempat itu juga aku menyatakan perasaan cintaku padanya yang telah terpendam selama ini.
“Del, boleh nggak aku mengatakan sesuatu?” kataku.
            “Emang kamu mau mengatakan apa?” katanya.
Lalu aku meletakkan kedua tanganku di bahunya, dan berkata…
“Del sebenarnya aku cinta sama kamu, mau nggak kamu menjadi pacarku ? dan detik ini juga aku ingin jawaban dari kamu, kalau kamu menggenggam tanganku yang sebelah kanan berarti kamu menerima cintaku, tapi jika kamu menggenggam tanganku yang sebelah kiri berarti kamu menolak cintaku.” kataku.
            Selang beberapa detik kemudian, dia menggenggam tanganku yang sebelah kanan dan artinya dia menerima cintaku. Hatiku saat itu langsung berbunga-bunga. Aku sangat bahagia karena dia sudah menjadi milikku walaupun belum seutuhnya.
            Sejak aku jadian dengan dia, hari-hariku terasa selalu ceria. Setiap mau tidur pun aku selalu mengucapkan selamat tidur padanya, walaupun itu lewat sms. Moment yang tak terlupakan ialah pada saat hari ulang tahunnya, aku memberikan sebuah kado. Kado itu merupakan barang yang selama ini paling dia sukai tapi tidak pernah ia dapatkan. Moment itu merupakan moment yang paling mengesankan dalam hidupku dalam sebuah percintaan.
            Tapi setelah aku pacaran dengan dia selama satu bulan, aku ada masalah dengan dia. Dia selalu menghindar dari aku dan di dalam kelas pun, dia selalu cuek padaku. Akhirnya ketika pulang sekolah, aku mengajak dia ke aula atas untuk menanyakan tentang sikapnya yang selalu cuek padaku.
“ Yank, sebenarnya apa sih salahku padamu, sampai-sampai kamu selalu menghindar dariku ?” tanyaku.
“ Sebenarnya kamu nggak salah apa-apa kok,” jawabnya sewot.
“ Terus kenapa kamu berubah kayak gitu padaku ?” tanyaku lagi.
“ Karena kamu lupa satu kalimat tentang cinta yang pernah aku katakan padamu,” jawabnya lagi.
“ Kalimat apa itu ?” kataku cepat.
“ Kalimat itu ialah…… cinta yang pasti pada orang lain adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, maka kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dirinya…….”. jawabnya.
“ Jadi menurut kamu, aku tuh sudah berubah menjadi orang lain selama pacaran dengan kamu! Gitu?” kataku tegas.
“ Yach, kamu memang sudah berubah selama pacaran denganku, kamu sekarang sudah berubah menjadi orang yang aku inginkan dan kamu juga sudah berbeda dengan Kifli yang pertama aku kenal dulu,” katanya.
“ Tapi aku melakukan semua ini karena aku cinta padamu. Maka dari itu aku harus merubah jati diriku menjadi jati diri seseorang yang kamu inginkan,” kataku.
“ Yach, aku juga tahu kalau kamu cinta padaku, tapi kamu seharusnya tidak merubah jati dirimu sendiri menjadi jati diri seseorang yang aku ingankan karena jika itu kamu lakukan maka aku hanya mencintai pantulan diriku sendiri yang aku temukan di dalam dirimu,” jawabnya lagi.
“ Yank, sekarang maafin aku yach karena aku sudah mengecewakanmu dengan berubah menjadi orang lain yang akhirnya membuat kamu nggak nyaman.” kataku.
“ Yach sayangku, aku mau kok maafin kamu,” jawabnya.
Setelah itu aku pulang bersama dengan anak yang kucintai tersebut. Ketika sampai di depan rumahnya.
“ Yank, aku pulang dulu yach,” kataku.
“Yaaaa, hati-hati di jalan yach sayangku!” jawabnya.
Tapi, ternyata tidak semuanya berjalan dengan mulus seperti apa yang aku inginkan. Sudah 3,75 bulan aku jalan dengannya. Rasa sayangku masih tetap utuh seperti yang dulu. Namun lama-lama dia semakin jauh dariku. Sebenarnya aku juga takut kehilangan dia, tapi setiap aku tanya kesalahanku pada dia, dia selalu bilang aku nggak punya salah apa-apa ke dia.
Akhirnya pada suatu malam, dia mengajakku ke suatu tempat yaitu taman leci. Aku sangat senang sekali karena penantianku tidak sia-sia, karena pada akhirnya dia mau lagi untuk bicara empat mata denganku. Oleh sebab itu, aku menduga dia akan minta maaf padaku karena sikapnya yang berubah padaku dan mau untuk kembali bersikap normal seperti pacaran biasanya.
Tapi dugaanku salah besar. Dia mengajakku bertemu karena dia ingin putus dariku. Saat itu juga, rasanya sekejap nyawaku hilang, mulutku terkunci dan dada ini terasa sesak sekali. Aku benar-benar tidak menyangka dia mampu berkata itu tanpa alasan yang jelas.
Kenangan yang termanis dan terpahit yang kau berikan akan menjadi pengalaman yang sangat beharga bagiku dalam sebuah percintaan. Delita, aku tidak akan melupakan kenangan ini dan aku akan mengenangmu bersama rasa indah dan lukaku di celah hatiku yang paling dalam. Kata-kata itulah yang sempat terucap di hatiku saat dia pergi meninggalkanku.
Bagiku, mencintaimu adalah hal terindah dalam hidupku. Sampai saat ini aku masih cinta dan sayang padamu. Aku juga selalu berharap untuk bisa mengukir kisah cinta bersamamu lagi seperti yang dulu pernah kita rasakan berdua.
MENGATASI KEBOSANAN DALAM BELAJAR

Hei teman-teman semua, terkadang kita kan merasa bosan yach dalam belajar. Nah aku punya beberapa tips nich buat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,

Ciptakan suasana teratur, bersih, nyaman untuk belajar
Jangan belajar sambil tiduran! Belajar dekat-dekat dengan bantal, guling atau yang berbau dengan tempat tidur yang dapat bukannya ilmu malah ketiduran. Bersihkan ruang belajar dari sampah, usahakan ruang belajar senyaman mungkin.
Jangan belajar terus-terusan
Kemampuan otak kita terbatas, kalau kita belajar terus akan menyebabkan rasa bosan dan hasilnya nggak akan maksimal, selingi dengan dengerin music favorite ataupun ngemil snack atau bisa juga dengan duduk di taman sebelah rumah sambil minum soft drink biar otak kita fresh kembali, tapi ingat breaknya jangan kelamaan soalnya bisa bikin kita males untuk belajar lagi
Metode belajar yang variatif
Jika kita mulai bosan belajar sendiri di rumah, cobalah sesekali belajar kelompok, dengan begitu kita bisa bertanya kepada teman yang lebih mengerti, tapi ingat niat belajar haruslah benar-benar soalnya biasanya kalau sudah kumpul-kumpul sama teman kita sering lupa dengan belajarnya malahan ngobrol sendiri
Perlu adanya kreatifitas dalam belajar
Artinya belajar nggak monoton harus di ruang belajar, kamu bisa coba di tempat kesukaanmu atau lainnya misalnya di taman, ruang keluarga, di serambi rumah, pokoknya terserah dimanapun asal bisa buat kamu tenang untuk belajar.
Mental Positif
Berfikirlah seoptimis mungkin apa yang kita pelajari nanti akan berguna di kemudian hari
Teman-teman cukup itu aja yang aku ketahui bagaimana cara mengatasi kebosanan dalam belajar, kalau ada ide lagi cara ngatasinnya, tolon bilang ke aku.
CINTA YANG SUCI

Namamu selalu dihati dan fikiranku
Siang dan malam, bayangmu setia temaniku
Dimana pun aku berada
Selalu kuingat tentangmu kasih…

Cinta dan sayangku padamu
Takkan pernah terkikis oleh waktu
Biarpun saat ini kau bukan milikku
Namun dirimu kan tetap abadi dihatiku

Cintaku padamu adalah cinta yang suci
Tulus tanpa syarat
Aku selalu berharap dalam setiap waktu
Untuk bisa kembali mengukir kisah cinta bersamamu

Indahnya Cinta yang Tak Disengaja


 Keseharian Aris tak pernah lepas dari Sinta. Aris selalu mendampinginya dalam suka maupun duka. Aris adalah sahabat yang paling mengerti perasaan Sinta, hingga kedekatan mereka membuat teman-temannya mengira kalau mereka mempunyai hubungan spesial. Aris dan Sinta juga merupakan teman satu kelas di sekolahnya. Saat jam istirahat, Aris dan Sinta pergi ke perpustakaan untuk membaca buku bersama.
“ Ta…..kamu ngerasa nggak? Anggapan teman-teman kita itu benar?” tanya Aris.
“ Anggapan apaan? Oh anggapan kalau kita punya hubungan special itu…..,” sela Sinta.
“ Iyaa….,” Jawab Aris mengangguk.
“ Kalau kamu berpikiran yang tidak terlalu jauh seperti teman-teman aku juga nggak akan berpikiran jauh juga, kita kan hanya sepasang sahabat yang akan selalu bersama sampai kapan pun!” jelas Sinta.
Hari demi hari, Aris mulai bersikap aneh pada Sinta. Dia sering mengutamakan Sinta daripada teman-temannya yang lain. Bila Sinta ingin pergi keman-mana, dia selalu berusaha menemaninya. Lama-lama Sinta jadi nggak enak dan heran atas sikap sahabatnya itu.
Saat jam kosong di kelasnya, Aris melihat Sinta sedang melamun. Lalu, Aris menghampiri Sinta.
“ Hayoo…lagi ngelamunin aku yach?” kata Aris mengagetkan Sinta.
“ Ehh, kamu Ris! Ngagetin aku aja! Lagian GR ( Gede Rasa )  banget sih kamu,” ucap Sinta sewot.
“ Yeee…ni anak, gitu aja marah! Lagi….. itu yach?ciye…!” celutuk Aris sambil mencubit pipi Sinta.
“ Sok tau loh!” ucap Sinta.
“ Emangnya kamu ngelamunin apa sih? Dari tadi aku perhatiin serius amat ngelamunnya! Lagi ngelamunin nilai ulangan kamu yang pada jatuh yach?” tanya Aris bercanda.
“ Idih…. kamu nggak pernah serius yach, bawaannya bercanda melulu. Ehm…aku lagi falling in love nih!” kata Sinta.
“ Kalau boleh tau sama siapa sih?” tanya Aris penasaran.
“ Ehmm…kasih tau nggak yach, nggak deh..,” ujar Sinta.
“ Kok kayak gitu sih sama aku, pelit banget!” kata Aris.
“ Yaudah aku kasih tau, tapi kamu janji yach untuk nggak nyebar-nyebarin soal ini pada teman-teman kita yang laen. Deal???” kata Sinta membuat perjanjian.
“ Okee. Deal!” seru Aris tanda setuju.
“ Sebenarnya aku lagi jatuh cinta pada Dhani, anak kelas 9 tu lho.” ujar Sinta
“ Ooo…Dhani pemain basket itu tah?” tanya Aris lagi.
“ Iyaaap…..bener banget.” ucap Sinta.
            Tidak lama kemudian, bel tanda pulang berbunyi. Setelah itu, mereka pulang bersama. Sampai di rumah Sinta, hari sudah menjelang sore, akhirnya Aris langsung berpamitan pada Sinta untuk meneruskan perjalanan pulang ke rumahnya.
“ Ta, aku pulang dulu yach” kata Aris
“ Hati-hati di jalan yach!” seru Sinta

*SEMINGGU KEMUDIAN*

Suatu pagi, tampak Sinta berlari-lari menghampiri Aris yang sedang membaca sebuah komik di kelas.
“ Ris…, tadi…….ta….ta….tadi malam,…..aku….,” ucap Sinta tersengal-sengal sambil mengatur nafasnya.
“ Tunggu dulu Ta, pelan-pelan donk bicaranya….biar aku ngerti apa yang kamu maksudkan!” kata Aris.
“ Ris, sumpah tadi malam Dhany nembak gue!” kata Sinta.
“ Ya….trus….?” tanya Aris.
“ Ya…gue terima!” seru Sinta.
“ Ohhh…..” kata Aris.
“ Kok cuma ohh sih? Kamu setuju nggak kalau sahabat kamu yang cantik ini pacaran sama Dhany?” tanya Sinta lagi.
“ Asal kamu bahagia, aku sih setuju-setuju aja!” jawabnya sewot.
Nah…..gitu donk, ntar gue traktir deh!” cerocos Sinta.
“ Tapi Ta, persahabatan kita masih tetap jalan kan?” tanya Aris lagi.
  Ya iyalah dari SD juga kita kan sudah sahabatan.” jelas Sinta.
“ Makasih ya!” kata Aris.
“ Makasih??? Maksudnya? Kenapa sih kok pakai makasih-makasih segala, nggak biasanya tau nggak?” jawab Sinta.
“ Masak sih, biasa aja lagi! Ehm….jangan lupa traktirannya yach? Aku tunggu lhooo!!” kata Aris sambil mencoba menyimpan rasa galau di hatinya, kemudian pergi meninggalkan sahabatnya yang lagi tersenyum sendiri di bangkunya.
“ Oke deh!” kata Sinta

*DUA BULAN KEMUDIAN*
            Saat jam pulang sekolah, tampak Aris masih asyik menulis puisi di teras kelasnya. Aris tidak langsung pulang karena ia masih menunggu Sinta yang masih ketemuan dengan pacarnya. Tidak lama kemudian, tampak Sinta berlari menghampiri Aris dengan mata yang sembab. Karena penasaran dengan mata Sinta yang sembab, akhirnya Aris bertanya pada Sinta.
“ Sin, Kok mata kamu sembab gitu, kamu habis nangis yach?” tanya Aris.
“ Iya Ris, aku memang habis nangis.” jawabnya sambil terisak isak.
“ Memangnya kenapa kamu kok nangis ?” tanya Aris lagi.
“ Karena barusan, aku…..aku……aku…… mutusin Dhany, Ris.” jawab Sinta yang masih terisak isak.
“ Apa? Kamu yang mutus kok malah kamu juga yang nangis sih? tapi kalau kamu nangis gini, kamu tambah kelihatan cantik deh,” ledek Aris.
“ Jangan bercanda dong Ris, aku serius nih. Sekian lama aku pacaran dengan dia, aku baru tahu kalau dia itu playboy. Aku kecewa banget dengan dia.” kata Sinta sambil mengusap air matanya yang jatuh di pipi merahnya.
“ Maaf deh kalau gitu. Sekarang kamu tunggu di sini sebentar, aku mau beli minuman dulu di kantin buat kita berdua, Oke! Tapi jangan nangis lagi yach.” kata Aris sambil meninggalkan Sinta di teras kelas mereka. Kemudian Sinta beranjak mengambil buku milik Aris yang sempat ditinggalkan oleh Aris. Di dalam buku tersebut terdapat sebuah puisi yang baru ditulis oleh Aris.
            Saat Sinta melihat-lihat isi buku milik Aris tersebut, ia menemukan sebuah puisi yang tidak lain ialah puisi itu adalah puisi yang barusan ditulis oleh Aris. Lalu Sinta membaca puisi tersebu.t
Seraut wajah yang selalu kupandangi
Selalu temani dalam mimpi
Senyummu selalu jadi imajinasi
Dan kata-katamu seakan akan nasehat dalam diri
Sinta……akankah kau tau perasaanku?
Setiap malam ku merindumu
Mengharap belas kasih darimu
Namun ku kan jua menunggu
Bila saatnya nanti kau buka pintu kalbumu
Sinta tersentak kaget setelah membaca puisi itu. Dan tanpa diketahuinya, Aris telah berdiri di belakangnya.
“ Maaf Sin, aku nggak bisa nahan perasaan itu. Saat aku tahu kamu jadian sama Dhany, hati aku sempat hancur, tapi aku berusaha untuk tetap tersenyum manis di depan kamu. Aku tahu mungkin saat ini kamu jadi benci setengah mati sama aku. Tapi kamu juga harus tahu satu hal kalau sebenarnya semakin hari, aku semakin nggak bisa bohongin  diriku sendiri, Sinta!” ucap Aris dengan mata teduh dan kepala yang sedikit menunduk.
“ Aku yang bodoh Ris, selama ini orang yang bener-bener sayang sama aku malah nggak aku perhatiin dan mencari kasih sayang yang palsu dari orang lain,” kata Sinta perlahan.
“ Maksud kamu ?” Tanya Aris heran.
“ Aku juga sayang sama kamu Ris, dan boleh nggak kalau mulai sekarang aku ngelamunin kamu?” jawab Sinta tersenyum seraya mencium pipi Aris dengan lembut, dan meninggalkan Aris dengan langkah bahagia, yang kemudiam disusul oleh Aris dengan langkah bahagia pula.